Sakit Kepala Terus Menerus Pada Wanita

Penyebab Sakit Kepala Terus-Menerus

Seperti yang telah dijelaskan, sakit kepala berkepanjangan dapat terjadi karena kondisi medis lain maupun kondisi yang belum bisa dipastikan. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

Penyebab terjadinya sakit kepala terus-menerus yang primer hingga saat ini belum bisa dipastikan. Namun, beberapa kondisi yang diduga menjadi pemicu terjadinya kondisi ini, antara lain:

FAQ Sakit Kepala Terus Menerus

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Bila Anda sudah mencoba beberapa tips di atas, tetapi sakit kepala terus-menerus masih terjadi, jangan menunda untuk periksa ke dokter spesialis saraf. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter spesialis juga diperlukan untuk keluhan yang ditandai dengan sakit kepala seperti berikut ini:

Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu

Pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai. Jadi, kondisi ini tidak menyebabkan aktivitas Anda terganggu. Selain itu, penanganan yang sesuai juga diperlukan untuk mencegah komplikasi sakit kepala terus-menerus, baik berupa gangguan tidur, kecemasan, depresi, maupun gangguan psikologis lainnya.

Berbagai penanganan yang diberikan oleh dokter spesialis saraf di RS Pondok Indah akan membantu Anda pulih dengan lebih cepat. Sebab, dokter spesialis kami telah didukung dengan fasilitas medis berteknologi terbaru. Sehingga proses pemeriksaan, maupun penanganan bisa lebih maksimal. Jadi, jangan biarkan sakit kepala terus-menerus mengganggu aktivitas Anda dengan memeriksakan diri ke RS Pondok Indah caang terdekat, sekarang juga!

Mengenali Gejala yang Timbul

Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.

Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :

Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.

Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.

Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.

Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.

Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.

Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.

Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.

Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.

Cara Mengatasi Bersin

Hampir serupa dengan berkedip, bersin menjadi hal yang terjadi secara refleks dan tiba-tiba.

Sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bersin, seperti:

Sakit Kepala Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?

Sakit kepala yang perlu diwaspadai adalah yang sangat parah tiba-tiba, disertai muntah, penglihatan kabur, mati rasa, leher kaku, atau pingsan. Jika sakit kepala terus berlangsung lebih dari beberapa hari, segera periksa ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.

Sakit kepala yang dirasakan bisa sangat mengganggu. Apalagi jika yang terjadi adalah sakit kepala terus-menerus.

Sakit kepala terus-menerus atau kronis, juga bisa disebut sebagai sakit kepala berkepanjangan. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang berlangsung minimal 15 hari dalam satu bulan, yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala kronis dikelompokkan menjadi dua, yaitu sakit kepala kronis primer, yaitu sakit kepala murni tanpa adanya penyakit dasar lain yang memicu sakit kepala, dan sakit kepala kronis non-primer, yaitu sakit kepala kronis yang disebabkan atau dipicu dari penyakit lain.

Sakit Kepala Sekunder

Sedangkan untuk sakit kepala akibat kondisi medis lain, ini dikenal dengan jenis sakit kepala terus-menerus sekunder. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab sakit kepala ini, antara lain:

Mereka yang mengalami migrain atau sakit kepala tipe tegang yang kronis bisa mengatasi keluhan dengan konsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas. Namun, konsumsi obat sakit kepala secara berlebih, lebih dari 2 hari dalam seminggu atau 9 hari dalam sebulan, akan meningkatkan risiko terjadinya rebound headache (sakit kepala berulang).

Sakit kepala berkepanjangan memang dapat disebabkan berbagai faktor. Bila Anda memiliki keluhan sakit kepala yang berulang dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis saraf untuk memastikan penyebabnya, sekaligus mendapatkan penanganan yang sesuai.

Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang

Faktor Risiko Sakit Kepala Terus-Menerus

Meski belum diketahui dengan pasti, sakit kepala terus-menerus lebih berisiko terjadi pada mereka yang memiliki kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya sakit kepala terus-menerus:

Sindrom Burung Hantu

Orang yang menderita sindrom fase tidur tertunda (DSPS) atau disebut sindrom burung hantu (owl syndrome), paling aktif di malam hari dan sering kali merasa mengantuk dan lesu di siang hari.

Ritme sirkadian membuat tubuh seseorang tetap waspada di siang hari dan membantunya rileks saat malam tiba. Bagi penderita sindrom burung hantu, ritme sirkadian berjalan lebih lambat dan hal ini menyebabkan keinginan alami untuk tertidur lebih lama dan bangun lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang memiliki siklus tidur/bangun yang lebih umum.

Narkolepsi adalah suatu kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang tertidur secara tiba-tiba dan pada waktu yang tidak tepat.

Penderita narkolepsi biasanya akan mengalami rasa kantuk yang ekstrem dan terus-menerus sepanjang hari. Sebagian besar orang dengan kondisi ini juga akan mengalami satu atau lebih gejala, termasuk gangguan tidur, kelumpuhan tidur, dan halusinasi.

Baca juga: Bahaya Sinar Ultraviolet (UV) untuk Tubuh Manusia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan peristiwa atau pengalaman fisik yang tidak biasa dan tidak diinginkan yang mengganggu tidur.

Parasomnia dapat terjadi sebelum, saat tidur, atau saat terbangun dari tidur. Jika menderita parasomnia, Anda mungkin mengalami gerakan tidak normal, berbicara, mengekspresikan emosi, atau melakukan hal-hal yang tidak biasa.

Gangguan tidur ini dapat mengurangi kualitas tidur sehingga dapat menyebabkan rasa kantuk  esok harinya. Hal ini dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Itu dia berbagai macam penyebab sering mengantuk yang jarang disadari. Dengan mengenali penyebabnya dapat membantu Anda mencegah rasa kantuk di siang hari agar tidak mengganggu pekerjaan atau aktivitas lainnya.

Bersin terus menerus nih, pertanda apa, ya? Mungkin kamu pernah mendengar beragam mitos tentang bersin, mulai dari sedang dibicarakan orang lain hingga pertanda ada yang kangen. Yuk, simak ulasan seputar mitos dan fakta tentang bersin terus menerus di artikel ini.

Sebenarnya, bersin merupakan salah satu reaksi alami tubuh untuk menyingkirkan benda asing yang mengganggu saluran pernapasan. Butiran debu, bulu binatang, hingga kuman, yang terhirup dan terjebak di hidung serta tenggorokan bisa menimbulkan respons tubuh berupa bersin hingga batuk.

Cara Mengatasi Bersin

Hampir serupa dengan berkedip, bersin menjadi hal yang terjadi secara refleks dan tiba-tiba.

Sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bersin, seperti: